MINGGU XXIV SESUDAH PENTAKOSTA
RABU, 18 NOVEMBER 2009
Bacaan Alkitab
ZEFANYA 3:9-15
9 “Tetapi sesudah itu Aku akan memberikan bibir lain kepada bangsa-bangsa, yakni bibir yang bersih, supaya sekaliannya mereka memanggil nama TUHAN, beribadah kepada-Nya dengan bahu-membahu.
10 Dari seberang sungai-sungai negeri Etiopia orang-orang yang memuja Aku, yang terserak-serak, akan membawa persembahan kepada-Ku.
11 Pada hari itu engkau tidak akan mendapat malu karena segala perbuatan durhaka yang kaulakukan terhadap Aku, sebab pada waktu itu Aku akan menyingkirkan dari padamu orang-orangmu yang ria congkak, dan engkau tidak akan lagi meninggikan dirimu di gunung-Ku yang kudus.
12 Di antaramu akan Kubiarkan hidup suatu umat yang rendah hati dan lemah, dan mereka akan mencari perlindungan pada nama TUHAN,
13 yakni sisa Israel itu. Mereka tidak akan melakukan kelaliman atau berbicara bohong; dalam mulut mereka tidak akan terdapat lidah penipu; ya, mereka akan seperti domba yang makan rumput dan berbaring dengan tidak ada yang mengganggunya.”
14 Bersorak-sorailah, hai puteri Sion, bertempik-soraklah, hai Israel! Bersukacitalah dan beria-rialah dengan segenap hati, hai puteri Yerusalem!
15 TUHAN telah menyingkirkan hukuman yang jatuh atasmu, telah menebas binasa musuhmu. Raja Israel, yakni TUHAN, ada di antaramu; engkau tidak akan takut kepada malapetaka lagi.
Kepada siapakah kita dapat berlindung? Kepada siapa dapat berharap dan luput? Kenyataan memperlihatkan bahwa kita sering bergantung kepada diri sendiri. Menganggap diri sendiri mampu mengatasi segala persoalan. Nas hari ini mencatat beberapa ciri kehidupan orang-orang Israel yang masih tersisa, mereka yang pulang dari pembuangan. Mereka berusaha untuk tidak melakukan kelaliman, tidak berbicara bohong, tidak menipu, tidak congkak dan tidak meninggikan diri. Inilah sifat-sifat yang harus kita kejar. Ramah, baik hati, jujur dan adil berani mengatakan yang benar, rendah hati, tidak merendahkan orang lain.
Nabi Zefanya seolah sedang mengajarkan pendidikan moral bagi bangsanya. Justru untuk mendukung apa yang disebut janji keselamatan yang Tuhan adakan terhadap umatNya. Mengingat hatu Tuhan atau “Yom YHWH” sudah dekat (1:14) yaitu suatu hari yang penuh dengan murka Tuhan, hari yang pahit, penuh kesusahan, kesulitan, kegelapan, bahkan kegemasan, itulah sebabnya umat Tuhan sudah harus cepat-cepat mengambil sikap. Keberhasilan umat Tuhan di saat menanti-nanti kedatangan hari Tuhan ialah apabila mereka mampu memperlengkapi diri dengan sejumlah sumber daya keidupan yang tepat dan berkualitas. Bagaimana mereka dengan jeli tetapi cerdas mengantisipasi kedatangan hari Tuhan ini. Memaknai segenap tubuh dan jiwa secara baik.
Tuhan akan memberikan bibir lain yang bersih agar dengan bibir yang bersih mampu menyebut nama Tuhan secara bersih pula, terhindar dari kemunafikan dan kecongkakan. Dengan demikian menjadi alat Tuhan untuk menyalurkan berkat kepada sesama. Mari kita lawan segala sifat buruk karena pengaruh dunia. Carilah Tuhan sambil membebaskan diri dari kejahatan, bergantung kepada Tuhan dalam setiap aspek kehidupan kita. kekuatan dan perlindungan Tuhanlah yang terbaik bagi kita.