IBADAH BPK-PKB GPIB REGIO-1 MUPEL JATIM

Shalom –

Bersama ini kami sampaikan kepada segenap pengurus dan anggota BPK-PKB GPIB “Sinai” Surabaya, bahwa akan dilaksanakan Ibadah bersama BPK-PKB GPIB Regio-1 Mupel Jatim pada:

Hari/Tanggal : Sabtu, 21-November-2009
Jam : 19:00 WIB
Tempat : GPIB “Immanuel” Surabaya

Mohon partisipasi aktif dari segenap pengurus dan anggota BPK-PKB GPIB “Sinai” Surabaya untuk dapat hadir di dalam ibadah bersama tersebut

Tuhan Yesus, Kepala Gereja memberkati pelayanan kita.

Salam Tangguh & Luwes !

RENUNGAN MALAM (SBU)

MENJADI KENAMAAN DAN KEPUJIAN DI ANTARA BANGSA-BANGSA DI BUMI
Minggu XXIV Sesudah Pentakosta
Rabu, 18 November 2009

Bacaan Alkitab
ZEFANYA 3:16-20
16 Pada hari itu akan dikatakan kepada Yerusalem: “Janganlah takut, hai Sion! Janganlah tanganmu menjadi lemah lesu.
17 TUHAN Allahmu ada di antaramu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bergirang karena engkau dengan sukacita, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, Ia bersorak-sorak karena engkau dengan sorak-sorai,
18 seperti pada hari pertemuan raya.” “Aku akan mengangkat malapetaka dari padamu, sehingga oleh karenanya engkau tidak lagi menanggung cela.
19 Sesungguhnya pada waktu itu Aku akan bertindak terhadap segala penindasmu, tetapi Aku akan menyelamatkan yang pincang, mengumpulkan yang terpencar dan akan membuat mereka yang mendapat malu menjadi kepujian dan kenamaan di seluruh bumi.
20 Pada waktu itu Aku akan membawa kamu pulang, yakni pada waktu Aku mengumpulkan kamu, sebab Aku mau membuat kamu menjadi kenamaan dan kepujian di antara segala bangsa di bumi dengan memulihkan keadaanmu di depan mata mereka,” firman TUHAN.


Siapakah yang tidak mau menjadi kenamaan dan kepujian di antara bangsa-bangsa? Bukan raja atau ratu yang membuat itu, tetapi Tuhan sendiri. Prakarsa ini muncul dari Tuhan pencipta alam semesta. Yehuda (Israel) harus berterima kasih atas ketetapan Tuhan itu.

Dalam kasiNya, Tuhan Allah akan memberi kemenangan bagi Israel, bersukacita atas umatNya itu dan menginginkan Israel memperbaharui diri. Mereka harus mengembangkan diri seturut kehendak Tuhan. Bangsa-bangsa sekitar Yehuda (Israel) boleh saja memperngaruhi mereka seperti bangsa Filistin, Moab, Etiopia dan Asyera (pasal 2). Namun pengaruh bangsa-bangsa tidak dapat menandingi kasih Tuhan terhadap Yehuda (DS Rat) asalkan mereka mau bertobat (Pasal 2:1-3). Dengan mencari Tuhan mereka akan selamat dan terhindar dari pengaruh asing. Sekarang mereka dituntut hidup kudus, menegakkan prinsip-prinsip kebenaran dan keadilan. Memang dunia ini milik Tuhan, tetapi manusia yang percaya tidak bisa berlaku sewenang-wenang. Sebab setiap tindakan akan dipertanggungjawabkan kepada Tuhan.

Yahudi (Israel) harus ingat bahwa hidup mereka tidak berhenti di dunia (bumi) ini. Ada kekekalan dan itu yang Tuhan inginkan. Hidup sekarang sementara, tetapi hidup yang akan datang sarat dengan tuntutan-tuntutan kekekalan yaitu mencapai hidup kekal dengan melakukan perintah dan hukum Tuhan. Dunia, Termasukorang-orang yang percaya harus bersyukur atas kebaikan Tuhan. Tuhan begitu panjang sabar dan kemurahanNya tak terbatas, mau memelihara, memulihkan umatNya dan membuat umatNya kepujian dan ternama. Yang harus diberlakukan umat ialah bertekad dengan sangat besar mewujudkan hidup setia kepada perintah dan firmanNya

RENUNGAN PAGI (SBU)

MINGGU XXIV SESUDAH PENTAKOSTA
RABU, 18 NOVEMBER 2009

Bacaan Alkitab
ZEFANYA 3:9-15
9 “Tetapi sesudah itu Aku akan memberikan bibir lain kepada bangsa-bangsa, yakni bibir yang bersih, supaya sekaliannya mereka memanggil nama TUHAN, beribadah kepada-Nya dengan bahu-membahu.
10 Dari seberang sungai-sungai negeri Etiopia orang-orang yang memuja Aku, yang terserak-serak, akan membawa persembahan kepada-Ku.
11 Pada hari itu engkau tidak akan mendapat malu karena segala perbuatan durhaka yang kaulakukan terhadap Aku, sebab pada waktu itu Aku akan menyingkirkan dari padamu orang-orangmu yang ria congkak, dan engkau tidak akan lagi meninggikan dirimu di gunung-Ku yang kudus.
12 Di antaramu akan Kubiarkan hidup suatu umat yang rendah hati dan lemah, dan mereka akan mencari perlindungan pada nama TUHAN,
13 yakni sisa Israel itu. Mereka tidak akan melakukan kelaliman atau berbicara bohong; dalam mulut mereka tidak akan terdapat lidah penipu; ya, mereka akan seperti domba yang makan rumput dan berbaring dengan tidak ada yang mengganggunya.”
14 Bersorak-sorailah, hai puteri Sion, bertempik-soraklah, hai Israel! Bersukacitalah dan beria-rialah dengan segenap hati, hai puteri Yerusalem!
15 TUHAN telah menyingkirkan hukuman yang jatuh atasmu, telah menebas binasa musuhmu. Raja Israel, yakni TUHAN, ada di antaramu; engkau tidak akan takut kepada malapetaka lagi
.

Kepada siapakah kita dapat berlindung? Kepada siapa dapat berharap dan luput? Kenyataan memperlihatkan bahwa kita sering bergantung kepada diri sendiri. Menganggap diri sendiri mampu mengatasi segala persoalan. Nas hari ini mencatat beberapa ciri kehidupan orang-orang Israel yang masih tersisa, mereka yang pulang dari pembuangan. Mereka berusaha untuk tidak melakukan kelaliman, tidak berbicara bohong, tidak menipu, tidak congkak dan tidak meninggikan diri. Inilah sifat-sifat yang harus kita kejar. Ramah, baik hati, jujur dan adil berani mengatakan yang benar, rendah hati, tidak merendahkan orang lain.
Nabi Zefanya seolah sedang mengajarkan pendidikan moral bagi bangsanya. Justru untuk mendukung apa yang disebut janji keselamatan yang Tuhan adakan terhadap umatNya. Mengingat hatu Tuhan atau “Yom YHWH” sudah dekat (1:14) yaitu suatu hari yang penuh dengan murka Tuhan, hari yang pahit, penuh kesusahan, kesulitan, kegelapan, bahkan kegemasan, itulah sebabnya umat Tuhan sudah harus cepat-cepat mengambil sikap. Keberhasilan umat Tuhan di saat menanti-nanti kedatangan hari Tuhan ialah apabila mereka mampu memperlengkapi diri dengan sejumlah sumber daya keidupan yang tepat dan berkualitas. Bagaimana mereka dengan jeli tetapi cerdas mengantisipasi kedatangan hari Tuhan ini. Memaknai segenap tubuh dan jiwa secara baik.
Tuhan akan memberikan bibir lain yang bersih agar dengan bibir yang bersih mampu menyebut nama Tuhan secara bersih pula, terhindar dari kemunafikan dan kecongkakan. Dengan demikian menjadi alat Tuhan untuk menyalurkan berkat kepada sesama. Mari kita lawan segala sifat buruk karena pengaruh dunia. Carilah Tuhan sambil membebaskan diri dari kejahatan, bergantung kepada Tuhan dalam setiap aspek kehidupan kita. kekuatan dan perlindungan Tuhanlah yang terbaik bagi kita.